Kamis, 15 Januari 2015

KAULAH CINeTA YANG KUCARI

kaulah cinta yang kucari
sejak kumenginjak aqil balik
pernah kau ada disebuah mesjid tua diujung pulau weh
diantara perawan desa yang berhijab
bahkan di belantara papua kau ada
diantara lelaki yang berkoteka
dan perempuan dewasa
yang membuka dadanya di alam terbuka

aku merangkak mencarimu di goa londa toraja
diantara kerangka yang berpelukan abadi
diatas tangga seribu sumpang bita kau juga ada
diantara remaja yang bercinta
menari dengan kupu kupu di gua mimpi bantimurung

diriku yang mabuk disergap ombak sepermonde
terhuyung sepanjang losari hingga ke port rotterdam
mencari kau yang cuma satu

diketinggian silo semen biringkassi
juga kau kucari cintaku
aku menjerit memanggilmu
disaat jemari tanganku lunglai
hancur digilas roller kemajuan teknologi

selalu saja kau kucari
diantara ribuan merpati dipelataran mesjid nabawi
ditengah panas dan silaunya udara kota mekkah
bahkan ketika aku kembali ke bali
kubayangkan wajahmu antara ada dan tiada

kutelusuri jalan legian, kartika plaza
pantai kuta dan seminyak
tanjung benoa,jimbaran dan uluwatu
seluruh badung dan sudut jalan kota denpasar
tak pernah kutemui jejak wajah mirip denganmu

yang ada cumalah patung dan topeng
ukiran perak dan perunggu
pernak pernik lukisan asli atau palsu bersatu
terpajang lesu menunggu
orang berkunjung menawarkan rindu

pelancong berlalu lalang mencari nikmat
spa dan diskotik bungalow cafe cafe menawarkan kelembutan
kulit berwarna tembaga terbakar
bau anyir berbaur parfum
muntah alkohol dan lendir di sudut gelap padang galak

apakah kau ada di sekuta
sungai poso dan danau tondano
disepanjang jalan danau tamblingan
atau kau ada juga ditengah gubuk sempit lumintang
mungkin kau pernah ada di bangku taman lapangan puputan
dan membisikkan kata kepadaku
kapan kau pulang kampung menemui anak cucu
yang sudah lama menunggu

kujawab aku disini saja menunggu matahari tenggelan ditelan purnama
siapa yang tahu nasib telah membawaku kenegeri jauh impianku
maka kirimilah aku kabar cintaku sebelum ajal datang menjemput















Rabu, 31 Desember 2014

KATA CUACA KEPADA ANGIN

kata cuaca kepada angin
kenapa kita jadi sasaran kesalahan
ada awan ada kabut hitam
dan dingin langit malam berperanan

ada jarak pandang sebatas cakrawala
harapan dan impian manusia
yang terkadang lupa dan lalai
atas kehebatan ilmunya

terkadang pongah tampa menyadari
diatas langit masih ada langit
maha luas tak terbatas

kita hanya sehelai angin secuil awan
yang digerakkan tangan alam
dan alam tak ada apa apanya dimata tuhan

kalau terjadi petaka
jangan salahkan cuaca
awan kabut dan badai
tak punya mata hati

apalagi empati
melihat engkau ditimpa bencana
semua jalan hidup
telah terencana ditangan sang pencipta

Kamis, 25 Desember 2014

LORONG HITAM

sepanjang lorong hitam
diujung ada noktah cahaya
sebersit kilat halilintar
dan kulihat ada kapal
terombang ambing
dihantam badai selatan
ada perahu terbakar
bajak laut saling bertikai
dinding perahu pecah
tiang layar patah
dan nakhoda hilang entah kemana
aku tersadar
ini waham atau hayalanku saja
ada orang terpenggal lehernya
hanya karena keyakinan yang berbeda
ada yang berhamburan usus dan otaknya
korban dua kubu yang bersengketa
ada yang terpenjara menunggu eksekusi
tapi masih yakin dirinya tak bersalah
yang lahir cacat derita seumur hidup
tak tercatat hilang lenyap dalam riwayat
di gunung bebatuan pecah
pasir dan debu berhamburan
tanah perbukitan ambrol
longsor menimbun desa
rumah rumah tubuh manusia
jiwa jiwa yang selalu memohon
perlindungan keselamatan dari tuhan
yang memberi jawaban
nanti pada saatnya
gilirannya tiba
gedung gedung tinggi pada roboh
istana istana pada hancur
dan villa villa setan durjana
lenyap ditelan masa
nanti ada bunyi goncangan hebat
seketika air laut surut
dan ikan ikan menggelepar sekarat
binatang binatang melata meninggalkan sarangnya
bah menyapu bumi dan suara menggemuruh
bagai seribu guntur
menggelegar mengerikan
begitulah yang kubaca
dari kitab kitab yang diagungkan
dan kudengar dari orang orang
yang kuhormati
hai para bedebah rasakn sekarang
ini ulahmu semua
perusak alam dan kedamaian
tak pandang kalian ulama atau pendusta agama
tak peduli kalian penguasa tiran atau bijak bestari
tak pusing kalian pemegang pedang keadilan atau penyebar fitnah
tak urus kalian pengusaha sukses atau buruh yang tertindas
keturunan bangsawan atau kaum hina dina
wakil rakyat yang hanya pintar bicara
atau pengembang amanah yang bisa dipercaya
dan suara itu pun hilang lenyap sekejap
ditelan jargon jargon retorika wacana
tinggallah kata dan kalimat tiada arti
memang perubahan telah terjadi
penguasa silih berganti
kebijakn pun berganti
kehidupan penghidupan kembali berjalan seperti sediakala
jurang semakin dalam menganga
sang kaya semakin jaya
yang melarat semakin sekarat
sampai akhirat kelak
teka teki hidup ini terjawab




Jumat, 19 Desember 2014

BURUH LEPAS

ia pekerja bangunan yang mangkrak
karena dananya lagi sekarat
beralih jadi tukang cat
di rumah orang yang kaya mendadak
tiba tiba pemiliknya diciduk
tertangkap tangan kena suap
gajinya pun ikut seret
seraya duduk gelisah
kayak terkena ambeyen
masih ada beberapa uang kecil yang lusuh
dibelinya rokok sebatang
dari jenis yang paling murah
juga kerupuk yang sudah melempem
duduk berjam jam di warungnya mpok ayu
bagaimana ini-keluhnya
dengan duit seribu cuma dapat cabe rawit tiga biji
tak enak makan tampa pedis
walau hidup semakin pedih
mi instan tambah kurus tak cukup isi perut
kopi secangkir tambah encer
pahit kurang gula
kuenya kecil tak terasa di lidah
ukuran tahu tempe bertambah kerdil
nasi jinggo pagi pagi pengganjal perut
paling tiga suap amblas
padahal harus kerja kerja kerja
kerja apaan kalau boss lagi diborgol
untung masih ada yang menarik
membuat dirinya tahan duduk berlama lama
melirik bokong mpok ayu
yang bergoyang goyang menggantung
kayak lampion dihembus angin sepoi
walau senyumnya pahit dipaksakan
karena bon menumpuk dan tertunggak
ditagih terus terusan yang punya warung
terbengong bengong mencari teman
menuju jalan kebelakang
untuk cari pinjaman
duh kloset bau
listrik padam
pam tak jalan
pintu dan penyekat kamar pada lapuk
rumah tergembok
penghuninya mendadak pulang kampung
mpok ayu bilang : ke banjarnegara