bayi bayi itu yang keluar dari trowongan panjang sejarah
kini sudah remaja dan bingung meniti gigir zaman
ada yang melayang-layang bagai kapas
diterbangkan angin kebarat, ketimur, keutara, keselatan
tak tentu arah
dengan wajah kuyu bermata redup
kerangka hidup yang meratapi dinding cintah kasih
yang sudah pecah
tiang penyangga kropos
bergetar oleh gelora dendam terpendam
bayi bayi yang dibuang
terempas pada beton perkotaan
bermandikan debu trotoar
kaki sudah tak berpijak di bumi sendiri
sudah bertahun
tak bisa membedakan coklat dan tai
berubah menjadi sombi
yang otaknya dicuci
yang gemar memakan daging saudaranya sendiri
mencakar wajahnya
dan tak peduli pada pedih
bayi-bayi itu
bayi yang menetek di bumi yang gersang
menjadi garang
bayi demokrasi yang terlempar dari trowongan panjang sejarah
bayi prematur yang lahir dari sanggama haram
bernama kemerdekaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar