Jumat, 19 Desember 2014

BURUH LEPAS

ia pekerja bangunan yang mangkrak
karena dananya lagi sekarat
beralih jadi tukang cat
di rumah orang yang kaya mendadak
tiba tiba pemiliknya diciduk
tertangkap tangan kena suap
gajinya pun ikut seret
seraya duduk gelisah
kayak terkena ambeyen
masih ada beberapa uang kecil yang lusuh
dibelinya rokok sebatang
dari jenis yang paling murah
juga kerupuk yang sudah melempem
duduk berjam jam di warungnya mpok ayu
bagaimana ini-keluhnya
dengan duit seribu cuma dapat cabe rawit tiga biji
tak enak makan tampa pedis
walau hidup semakin pedih
mi instan tambah kurus tak cukup isi perut
kopi secangkir tambah encer
pahit kurang gula
kuenya kecil tak terasa di lidah
ukuran tahu tempe bertambah kerdil
nasi jinggo pagi pagi pengganjal perut
paling tiga suap amblas
padahal harus kerja kerja kerja
kerja apaan kalau boss lagi diborgol
untung masih ada yang menarik
membuat dirinya tahan duduk berlama lama
melirik bokong mpok ayu
yang bergoyang goyang menggantung
kayak lampion dihembus angin sepoi
walau senyumnya pahit dipaksakan
karena bon menumpuk dan tertunggak
ditagih terus terusan yang punya warung
terbengong bengong mencari teman
menuju jalan kebelakang
untuk cari pinjaman
duh kloset bau
listrik padam
pam tak jalan
pintu dan penyekat kamar pada lapuk
rumah tergembok
penghuninya mendadak pulang kampung
mpok ayu bilang : ke banjarnegara



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar