Rabu, 31 Desember 2014

KATA CUACA KEPADA ANGIN

kata cuaca kepada angin
kenapa kita jadi sasaran kesalahan
ada awan ada kabut hitam
dan dingin langit malam berperanan

ada jarak pandang sebatas cakrawala
harapan dan impian manusia
yang terkadang lupa dan lalai
atas kehebatan ilmunya

terkadang pongah tampa menyadari
diatas langit masih ada langit
maha luas tak terbatas

kita hanya sehelai angin secuil awan
yang digerakkan tangan alam
dan alam tak ada apa apanya dimata tuhan

kalau terjadi petaka
jangan salahkan cuaca
awan kabut dan badai
tak punya mata hati

apalagi empati
melihat engkau ditimpa bencana
semua jalan hidup
telah terencana ditangan sang pencipta

Kamis, 25 Desember 2014

LORONG HITAM

sepanjang lorong hitam
diujung ada noktah cahaya
sebersit kilat halilintar
dan kulihat ada kapal
terombang ambing
dihantam badai selatan
ada perahu terbakar
bajak laut saling bertikai
dinding perahu pecah
tiang layar patah
dan nakhoda hilang entah kemana
aku tersadar
ini waham atau hayalanku saja
ada orang terpenggal lehernya
hanya karena keyakinan yang berbeda
ada yang berhamburan usus dan otaknya
korban dua kubu yang bersengketa
ada yang terpenjara menunggu eksekusi
tapi masih yakin dirinya tak bersalah
yang lahir cacat derita seumur hidup
tak tercatat hilang lenyap dalam riwayat
di gunung bebatuan pecah
pasir dan debu berhamburan
tanah perbukitan ambrol
longsor menimbun desa
rumah rumah tubuh manusia
jiwa jiwa yang selalu memohon
perlindungan keselamatan dari tuhan
yang memberi jawaban
nanti pada saatnya
gilirannya tiba
gedung gedung tinggi pada roboh
istana istana pada hancur
dan villa villa setan durjana
lenyap ditelan masa
nanti ada bunyi goncangan hebat
seketika air laut surut
dan ikan ikan menggelepar sekarat
binatang binatang melata meninggalkan sarangnya
bah menyapu bumi dan suara menggemuruh
bagai seribu guntur
menggelegar mengerikan
begitulah yang kubaca
dari kitab kitab yang diagungkan
dan kudengar dari orang orang
yang kuhormati
hai para bedebah rasakn sekarang
ini ulahmu semua
perusak alam dan kedamaian
tak pandang kalian ulama atau pendusta agama
tak peduli kalian penguasa tiran atau bijak bestari
tak pusing kalian pemegang pedang keadilan atau penyebar fitnah
tak urus kalian pengusaha sukses atau buruh yang tertindas
keturunan bangsawan atau kaum hina dina
wakil rakyat yang hanya pintar bicara
atau pengembang amanah yang bisa dipercaya
dan suara itu pun hilang lenyap sekejap
ditelan jargon jargon retorika wacana
tinggallah kata dan kalimat tiada arti
memang perubahan telah terjadi
penguasa silih berganti
kebijakn pun berganti
kehidupan penghidupan kembali berjalan seperti sediakala
jurang semakin dalam menganga
sang kaya semakin jaya
yang melarat semakin sekarat
sampai akhirat kelak
teka teki hidup ini terjawab




Jumat, 19 Desember 2014

BURUH LEPAS

ia pekerja bangunan yang mangkrak
karena dananya lagi sekarat
beralih jadi tukang cat
di rumah orang yang kaya mendadak
tiba tiba pemiliknya diciduk
tertangkap tangan kena suap
gajinya pun ikut seret
seraya duduk gelisah
kayak terkena ambeyen
masih ada beberapa uang kecil yang lusuh
dibelinya rokok sebatang
dari jenis yang paling murah
juga kerupuk yang sudah melempem
duduk berjam jam di warungnya mpok ayu
bagaimana ini-keluhnya
dengan duit seribu cuma dapat cabe rawit tiga biji
tak enak makan tampa pedis
walau hidup semakin pedih
mi instan tambah kurus tak cukup isi perut
kopi secangkir tambah encer
pahit kurang gula
kuenya kecil tak terasa di lidah
ukuran tahu tempe bertambah kerdil
nasi jinggo pagi pagi pengganjal perut
paling tiga suap amblas
padahal harus kerja kerja kerja
kerja apaan kalau boss lagi diborgol
untung masih ada yang menarik
membuat dirinya tahan duduk berlama lama
melirik bokong mpok ayu
yang bergoyang goyang menggantung
kayak lampion dihembus angin sepoi
walau senyumnya pahit dipaksakan
karena bon menumpuk dan tertunggak
ditagih terus terusan yang punya warung
terbengong bengong mencari teman
menuju jalan kebelakang
untuk cari pinjaman
duh kloset bau
listrik padam
pam tak jalan
pintu dan penyekat kamar pada lapuk
rumah tergembok
penghuninya mendadak pulang kampung
mpok ayu bilang : ke banjarnegara



























Sabtu, 13 Desember 2014

JAKARTA OH JAKARTA

minah
jangan pernah ke pusat kota jakarta
apalagi membawa i basse dan i baco
yang masih remaja
disana kita tak punya siapa siapa
ijazah tak guna
kalau tak ada keterampilan
kecuali kau artis berwajah cantik
dan punya bentuk tubuh yang menarik
atau petarung yang mumpuni
disana banyak maniak
yang berpura pura simpatik
kalau tak ingin jadi budak
jangan nekat ke pusat kota jakarta
disana hanya untuk yang licik
mampu bertahan hidup layak
jakarta bagi yang kaya dan masih muda
lihatlah di tv minah
betapa kejamnya penguasa
pada warganya yang tak punya apa apa
orang orang yang tak berdaya
lugu dan papa disingkirkan seperti sampah
karena hanya mengotori wajah kota
sampah yang bikin banjir jakarta
jakarta banjir pencari kerja
disangkanya disana sorga
jakarta punyanya orang kaya
punyanya saudagar besar
selebriti dan tuan tanah
bangsawan karbitan
dan para pencuci uang
surganya para mafia
birokrat yang doyan disuap
kalau kau tak mau gila
jangan ke jakarta
kalau hanya nekat dan modal dengkul
jangan ke jakarta
disini tempatnya para profesional
yang tak mengenal kata gagal
minah
sayangilah i basse
sayangilah i baco
ia milik kita paling berharga
kalau kau tak mau mati
dan organ tubuh kalian jadi komoditi
oleh orang yang tak punya hati nurani
bisa saja kau diperkosa lalu dibantai
di taman kota yang sepi
disini sorganya bandar judi
sorganya para pemabuk
sorganya para pencuri kekayaan negeri
surganya para penjual diri
para pecandu dan makelar kasus
jangan ikut ikutan ke jakarta minah
meski ada yang membujukmu
dengan tawaran gaji tinggi
itu hanya penipu
jakarta bukan kiblat
tempat bersujud
tapi pasar yang disembah
cuma kota yang penuh sesak
para pencari nikmat sesaat
pusat orang bertopeng
yang pintar ngomong yang pintar bohong
mengatas namakan agama
mengatas namakan rakyat
disini ada taksi yang menyaru jadi pencuri
penipu di terminal kedatangan
perampok mini market
fedofilia dan penjual tenaga kerja
akrobat politik dan intrik
pencari kursi empuk
semakin sedikit orang baik
yang tulus mau membantu
tampa imbalan yang sepadan
minah
urungkan rindumu
melihat taman mini
istiqlal dan ragunan
taman mini dan istana
musium dan istora
bundaran hi dan dunia fantasi
cukupkan rindumu pada ibu kota
dengan hanya memandang gambar
kelender pada dinding rumah kontrakan kita
beri makan i basse dan i baco
dari rezeki kita yang halal
agar besar menjadi orang berguna
meski kita di udik
tapi lingkungan kita baik
orang orang taat beribadah
ikhlas bantu membantu
dalam kesusahan
bersabarlah dan jangan pernah lupa berdoa
kebahagiaan tidak diluar sana
tapi disini disaat ini dihati ini....