jangan sekali kali melawan gunung dan kabut
siapa tahu gelap telah membuatnu mabuk kuwalat
karena lalai dan lupa pada tuhan pemberi hidup
nyawa hanyalah titik embun pagi hari
akan menguap lenyap ketika matahari meninggi
yang abadi cuma kenangan dan mimpi
seperti juga cuaca akan menampung tangisnya
ketika bumi galau gelisah, kering dan gersang
maka kesabaran dan pasrah bagai bunga dan bulir tanaman
tak akan pernah punah sehabis hujan
hujan adalah air mata cuaca yang terenyuh
pada nasib derita manusia di bumi
tapi juga memberi hidup pada mahluk
tampa memandang takabbur atau tawadduh
jangan sekali kali memandang rendah pada gunung dan kabut
karena iradat dan takdir tak kuasa kau taklukkan
dengan puncak kecanggihan ilmumu sekali PUN
terinspirasi oleh musibah sukhoi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar