Minggu, 25 Maret 2012

TIADA MALAM TIADA SIANG

menggema seruan
melintasi semesta
melintasi benua
tempat tumpuan
daerah kedamaian

dongeng tentang surga
dayang menari didepan mata
bak seronok dunia maya

tiada malam tiada siang
kalau itu hanya rekaan
ceritera aneh anak-anak

aku paham
cahaya dari mata yang terpejam
negeri asing para pendatang

tiada malam tiada siang
kita menjalin kehidupan
dengan lendir dan ludah kenistaan

akhirnya...

jalan panjang melintasi ruang waktu
ketika tiada malam ketika tiada siang
ketika tiada warna ketika tiada aroma
memberi makna tentang diri
duka duniawi
nikmat duniawi
silih berganti dialami

fatamorgana ini
hanyalah illusi
semata debu hidup
terpapar didepan mata

leleran keringat darah
tertumpah sia-sia
tai dan daki
menyertai jejak kaki

kita pun suka bertikai
demi selisih nilai

ketika tiada malam ketika tiada siang
yang ada bayangan kelabu
ketika tiada warna ketika tiada aroma
diri kembali ke sanubari
barangkali damai jadi abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar